Palembang, Detiksumsel.com -- Selama dua tahun bekerja, tidak ada yang curiga, bahkan dari pihak rumah sakit tempat Susanto bertugas.
Susanto menggunakan identitas palsu milik dokter lain yang dicurinya dari Facebook.
Selama Susanto menjadi dokter gadungan, tidak ada pasiennya yang mengeluh saat berobat dengannya.
Padahal, Susanto selama mengurusi pasien, dia hanya bermodalkan insting.
Dikutip dari indozone.id, Ini berawal pada 2020 lalu, saat itu, RS PHC membuka lowongan kerja dokter umum untuk ditempatkan di klinik K3 wilayah kerja Pertamina di Cepu, Jawa Tengah.
Baca Juga: Apakah iPhone 15 Cocok Untuk Gamers? Apakah Bisa Jalankan Game PC dan Console, Berikut Penjelasannya
Susanto pun melamar lowongan pekerjaan itu. Sebagai lulusan SMA, Susanto mengakali surat lamaran itu dengan mencuri data milik seorang dokter bernama Anggi Yurikno asal Bandung di Facebook.
Dikarenakan saat itu masih terjadinya pandemi COVID-19, proses rekrutmen yang dilakukan RS PHC secara online.
Susanto pun mengikuti serangkaian rekrutmen, termasuk wawancara secara online.
Tanpa diketahui alasannya, RS PHC menerima lamaran Susanto sebagai dokter umum.
Selama dua tahun bekerja sebagai dokter umum di unit kerjanya, tidak ada yang curiga terhadap kinerja Susanto.
Baca Juga: Lantaran Bongkar Pungli, Seorang Guru Honorer di Bandung di Pecat oleh Kepala Sekolah
Pada akhirnya, Susanto ketahuan merupakan dokter gadungan berawal dari manajemen RS PHC meminta Susanto untuk memberikan ulang dokumen lamaran pekerjaan.
Hal ini dilakukan guna untuk memperpanjang kontrak kerja.
