Palembang, Detiksumsel.com – Usai cerita bayi 13 bulan yang dikerokin suster pakai koin seribuan viral dan mendapat perhatian publik, ibu bayi itu memberi tahu kondisi terkini sang anak.
Dalam postingan terakhir yang diunggah di akun tiktoknya @tia.rochman pada Rabu (13/9/2023), ia mengatakan jika kondisi anaknya sudah membaik.
Tia, ibu bayi tersebut mengatakan jika anaknya sudah dibawa ke Dokter Spesialis Anak (DSA) usai kejadian tersebut.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada netizen yang khawatir dan mendoakan anaknya.
“Ibrahim sudah dibawa ke DSA, Alhamdulillah sekarang udah lebih better, terimakasih sudah khawatir dan sayangkan Ibrahim, doakan Ibrahim sehat terus, support Ibrahim terus ya,” tulisnya.
Baca Juga: Miris! Bayi 13 Bulan 'Dikerokin' Susternya Sampai Merah Kebiruan, Ibunya Sampai Dibuat Nangis
Sebagai seorang ibu, tidak bisa dipungkiri jika hal tersebut membuatnya marah dan jengkel.
Namun Tia sendiri mengaku tipe orang yang hanya bisa menunjukkan emosinya dengan air mata.
Meski begitu, Tia tidak memecat suster tersebut karena ia merupakan tulang punggung keluarga.
Suster berusia 43 tahun itu seorang janda yang harus menghidupi empat anak dan ibu kandungnya. Ia juga tidak memiliki sanak saudara.
“Selain gaji, aku juga membantu mengurus beberapa keperluan si yatim (anak suster tersebut), setiap seminggu sekali aku kirim santunan berupa sembako dan uang. dengan mengharap ridho Allah dan rasulnya karena kondisi mereka memang membutuhkan uluran tangan,”
“peduli dengan keluarganya dan menghormati bibi adalah cara aku mengambil hati bibi agar lebih sayang dengan Ibrahim,” tulisnya.
“Bibi tinggalkan selamanya oleh sang suami, cerita bibi yang membuat ku menangis dan tidak sanggup membayangkan jika hal itu terjadi kepadaku adalah pada part ‘setelah selesai nifas dengan kondisi rambut masih basah saya datang kepenguburan suami sambil gendong bayi saya, rasanya seperti mimpi. padahal tadi pagi suami saya berangkat untuk jualan tahu keliling’.”
“Suaminya meninggal mendadak setelah jualan, katanya karena angin duduk tapi tidak tertolong..”
“mungkin trauma ini dan minimnya edukasi lah yang melatarbelakangi bibi selalu kerokin anak nya meskipun yang masih balita, tanpa pikir panjang bahkan pada Ibrahim.”
