Palembang, Detiksumsel.com -- Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang dipicu flare (suar), properti yang digunakan saat prewedding oleh HP (39) dan PMP (26), pasangan asal Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang ini masih menjadi perhatian hangat.
Akibat ulah mereka, sebaran api saat ini telah mencapai ke wilayah bukit Jemplang, menyebabkan pihak TNBTS terpaksa menutup total wisata Gunung Bromo demi kelancaran proses pemadaman.
Dikutip dari indozone.id, Dalam kasus ini, manajer Wedding Organizer (WO) sudah ditetapkan jadi tersangka dan yang lainnya berstatus saksi.
Sementara kedua calon pengantin yang melakukan prewedding dengan flare hanya dikenai wajib lapor.
Dari hasil penyelidikan juga terungkap, rombongan tersebut melakukan pemotretan tanpa membawa surat izin memasuki kawasan konservasi.
Baca Juga: Beasiswa Disebut Salah Satu Solusi Memutus Mata Rantai Kemiskinan
Netizen tentu dibuat murka oleh aksi calon pengantin itu sebab menimbulkan kerugian sangat besar.
Mereka juga berbondong mencari akun media sosial calon pengantin untuk memberikan hujatan, sayangnya malah salah sasaran.
Wanita dengan akun TikTok dhia.karima ini turut menjadi korban dan dituduh sebagai sosok penyebab kebakaran.
"Hidup lagi capek-capeknya...Malah dituduh netizen jadi pelaku yang bakar Bromo," tulisnya dalam unggahan.
Dilihat dalam beberapa unggahannya di TikTok, memang, Dhia juga melakukan foto prewedding bersama pasangannya di Bromo. Bahkan, penampilan outfit juga mirip.
Baca Juga: Konsolidasi Akbar Pimda PKN Sumsel Cukup Spesial, Ada Beberapa Poin Penting
Akan tetapi, Dhia sudah lebih dulu prewedding pada 2022, namun menggunakan properti payung, bukan flare.
"Aku foto gak pakai flare tahun 2022, pakai payung doang sudah cakep kok gais hasilnya. Ini gak pakai payung pun juga sudah cakep. Semoga Bromo bisa lekas pulih ya," katanya lagi.