Palembang, Detiksumsel.com – Beredar video mencekam di media sosial detik-detik siswa SD di Pulau Rempang menangis histeris mendengar suara tembakan yang berasal dari bentrok antara warga dengan aparat.
Beberapa siswa yang didampingi orang tua mereka berteriak dan menangis saat berlari di belakang sekolah.
Dalam video yang dibagikan akun instagram @terangmedia, terdengar suara pria yang merekam kejadian itu meminta agar mereka segera pulang.
“Balek balek! Balek balek kak! Cepat cepat cepat! Anak sekolah anak sekolah. Anak sekolah balek buk. Mana ada lagi?,” kata si perekam.
Pria itu juga menghampiri satu kelas dimana ada dua orang guru perempuan yang sedang menjaga puluhan murid.
Salah satu guru tersebut menangis karena ketakutan begitu juga dengan para murid yang ada di dalam kelas tersebut.
Mereka bingung tak bisa pulang karena mereka tinggal berbeda-beda daerah.
“Ke rumah warga dulu kan, bawa ke rumah warga dulu kak,” ujar pria itu.
Mengutip sumber lain, salah satu guru di di SD Pulau Rempang, Arsyid, langsung mengumpulkan seluruh siswa di satu kelas setelah mendengar suara tembakan.
Baca Juga: Detik-detik Wanita di Sumba Berteriak Saat Diculik untuk Kawin Paksa, Diangkut Masuk Pikap dan Dibawa Pergi
“Saat itu sedang proses belajar mengajar. Namun, setelah terdengar suara letupan seperti suara pistol, anak yang sebelumnya tenang belajar, seketika berteriak histeris. Makanya kami para guru langsung berinisiatif mengumpulkan anak-anak di satu ruangan,” kata Arsyid.
untungnya para orangtua murid juga spontan menjemput anak-anak mereka karena lokasi gedung sekolah cukup dekat sekali dengan lokasi kericuhan yang terjadi.
Sedangkan untuk anak-anak yang belum dijemput, guru-guru mengungsikan mereka ke rumah warga terdekat
Persitiwa bentrok ini terjadi antara warga Rempang vs aparat terdiri dari TNI, Polri, Direktorat Pengamanan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Satpol PP di Pulau Rempang, Kamis (7/9/2023).
Warga Rempang menolak adanya pengembangan kawasan ekonomi Rempang Eco City di lokasi tersebut.
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata karena keadaan semakin memanas di Jembatan IV Barelang Batam.
Ratusan warga sengaja memblokir jalan Jembatan IV Barelang Batam untuk menolak tim gabungan yang datang mengukur dan memasang batok di Pulau Rempang.
