Palembang,Detiksumsel.com -- Pimpinan Daerah (Pimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus bersiap menghadapi Pemilihan Legeslatif (Pileg) 2024.
Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Pimda PKN Sumsel menggelar brainstorming dengan para bakal calon legeslatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumsel di Sekretariat Pimda PKN Sumsel, Jl Soekarno Hatta, Palembang, Rabu (15/2/2023) siang.
Acara dimpimpin langsung Ketua Bappilu Pimda PKN Sumsel. Turut hadir Sekretaris Umum Pimda PKN Sumsel H Syaiful Islam, Bendahara Umum Pimda PKN Sumsel H Fakhruddin Halid, sejumlah wakil ketua dan para bacaleg PKN, baik DPR RI maupun DPRD Provinsi Sumsel.
Dalam branstroming Ketua Bappilu Pimda PKN Sumsel H M Albahori M.Ikom memberikan motivasi sekaligus inspirasi kepada para bacaleg DPR RI maupun DPRD Provinsi Sumsel dalam upaya melakukan strategi komunikasi guna meningkatkan dan menarik simpati masyarakat pada Daerah Pemilih (Dapil) masing-masing.
Pada kesematan itu Bung Albar ,sapaan akrabnya, mengatakan bahwa di dalam kontentasi Pemilu 2024 ada stikma yang berkembang di masyarakat, bahwa kalau tidak punya uang potensi untuk meraih kursi di tingkat parlemen akan sulit dilakukan.
Karena diduga maraknya money politic yang dilakukan oleh para caleg pada setiap kontetasi politik seperti yang terjadi pada pemilu sebelumnya.
Seiring dengan money politic itu, suami Hj Lucianty (Ketua Pimda PKN Sumsel) ini menyampaikan beberapa hal, untuk mengatasi dan menangkal money politic yang diperkirakan masih akan terjadi secara masif pada Pileg 2024.
“Salah satu kunci keberhasilan para caleg dalam menangkal money politic, adalah dengan cara melakukan strategi komunikasi dalam upaya melakukan branding secara massif,” sambung pria yang juga kolektor Jeep Klasik dan antik.
Bung Albar menerangkan lagi bahwa para caleg itu harus mempunyai kemampuan melakukan personal branding, political branding dan political marketing. “Dalam personal branding ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh bacaleg dalam upaya menarik simpati masyarakat Dapil.
Pertama melakukan pencitraan secara masif di media sosial dengan menampilkan konten-konten positif, memperkenalkan dirinya personality baik sikap, penampilan, kreatifitas dam narasi-narasi yang berorientasi kepada keberpihakan masyarakat di dapil.
“Selain itu caleg bersangkutan harus banyak melakukan dialog, dialog dalam upayanya mencari solusi penyelesain masalah yang ada di masing-masing dapil dengan melakukan pertemuan secara intensif kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan lain-lain di dapil bersangkutan,” terang dia.
Dalam upaya political branding para caleg harus mempunyai kemampuan dalam menyampaikan pesan-pesan politik partai yang di usung baik visi, misi, kebijakan dan program kegiatan apa yang bisa ditawarkan kepada msyarakat daerah pemilihan.
“Political marketing adalah merupakan suatu manajemen pemasaran politik mulai dari persiapan perencanaan sampai dengan pelaksanaan yang perlu dilakukan para caleg dalam upaya menyusun permasalahan politik kepada dapil dengan melakukan metode pendekatan. Meliputi segmentasi politik (pemetaan politik), kedua target politik dan positioning, sebagai panduan para caleg dalam menyusun strategi dan taktik pemenangan di dapil caleg,” terang dia.
“Kesimpulannya apabila pendekatan dengan metode bransing ketiga aspek branding (personal branding, political branding dan political marketing) oleh para caleg, dapat meingkatkan kedekatan dan simpati masyarakat daerah pemilihan, dan hal ini akan mempengaruhi pilihan suara konstituen terhadap politik uang oleh para caleg apabilla kekuatan branding dengan strategi dan taktik komunikasi tidak dilakukan secara efektif kepada masyarakat dalam pertarungan kursi di parlemen daerah pemilihan,” terang dia Bung Albar. (no)