Palembang, Detiksumsel – Pemilihan Walikota Palembang pengganti Harnojoyo baru akan berlangsung tahun 2024 mendatang. Menjelang suksesi kepemimpinan tersebut, pemilih yang berada di akar rumput sudah memiliki jagoan masing-masing. Pemilih berbasis religi termasuk yang sudah punya pegangan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Rumah Citra Indonesia (RCI) pada Survei tahun 2017, ada sekitar 45 persen pemilih di Kota Palembang yang mengakui dirinya sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU).
Dari jumlah tersebut, sekitar 35 persen sangat menyukai kepemimpinan berkarakter religius. Untuk itu kedepan tokoh-tokoh yang dekat dengan karakter masyarakat ini diprediksi akan bisa berpeluang sebagai kandidat Calon Walikota atau Wakil Walikota Palembang.
"Kalau kita melihat dari rekam jejak, saat ini sudah tampak ada sejumlah nama yang memiliki karakter ini,” kata Pengamat Politik Public Trust Institute Fatkurohman, S Sos, Kamis (23/2/2023). Dalam pengamatan dan analisanya, tokoh mudah dari Partai Gerindra ada nama Prima Salam dan PKS ada Syaiful Fadli, birokrat ada Ratu Dewa.
Dia menggambarkan awal tahun 2022 lalu, pihaknya pernah melakukan jajak pendapat secara random sampling terhadap jemaah masjid. Di setiap kecamatan dipilih masjid sebagai sample jemaah untuk responden jajak pendapat ini.
"Hasilnya nama-nama seperti Prima Salam, Syaiful Fadli dan Ratu Dewa cukup populer dikalangan para segmen pemilih ini,"terang Alumni FISIP Unsri.
Secara rekam jejak juga, dijelaskan dia, Prima Salam yang juga Politisi Gerindra ini aktif diberbagai pengajian atau mejelis-majelis bersama tokoh atau ulama yang digemari secara umum pemilih religi di Kota Palembang seperti Ustadz Abdul Somad (UAS) atau para habaib sehingga cukup beralasan jika ia populer disegmen ini.
Secara elektoral, dia melihat anggota DPRD Provinsi Sumsel ini tidak hanya bisa menyasar segmen pemilih religius, sebagai Petinggi Partai Nasionalis (Gerindra) di Sumsel tentu bisa menyasar pemilih nasionalis sebagai pemilih terbesar kota Palembang.
Selain Prima Salam, Alumni FISIP Unsri ini juga menjelaskan ada nama Syaiful Fadli yang juga Anggota DPRD Sumsel dari PKS. Sebagai kader dari partai segmen pemilih religi juga bisa menjadi keunggulan untuk segmen pemilih ini.
"Saat ini kabarnya sedang bersaing dengan Baharuddin Ketua DPD PKS Palembang dalam pemira internal partai. PKS sebagai partai kader yang dikenal solid dalam memobilisasi pemilih religi jika nantinya memenangkan pemira tentu bisa menjadi modal bagi eks Aktivis KAMMI ini,"ujar Dia.
Dari kalangan birokrat, nama Ratu Dewa juga dikenal disegmen pemilih ini terutama kalangan kultural warga Nahdiyin Palembang dan itu sangat tergambar dalam jajak pendapat sebagai salah satu tokoh yang populer.
"Sebagai sekda tentu menjadi keunggulan untuk bisa terus bisa diruang publik sehingga populer termasuk dikalangan pemilih religius,"ungkapnya.
Dia menambahkan secara elektoral, pasangan Nasional - Religius menjadi pasangan yang disukai pemilih di Kota Palembang. Kemudian pasangan Politisi - Birokrat atau sebaliknya. Tokoh-tokoh berkarakter nasionalis akan seksi jika nantinya berpasangan dengan tokoh-tokoh berkarakter religius.
Dia mencoba memberi contoh misalkan saja Finda - Prima atau Prima - Gunhar atau Narsun - Syaiful atau Prima - Ratu Dewan atau Basyar - Ratu Dewa atau sebaliknya. "Begitu juga Nasrun Umar, Basyaruddin jika mendapatkan tiket juga akan lebih pas jika menggandeng dari tokoh segmen ini,"ungkap pria yang juga Founder BungFK DIGITALAnalysis Research Centre ini.