Palembang, Detiksumsel.com -- Program studi S1 pendidikan olahraga Universitas Bina Darma mengadakan workshop "Reinforcement Manajerial Sumber Daya Manusia Pendidikan Olahraga".
Workshop tersebut dilaksanakan di Smartclass Bochari Rachman 1 Universitas Bina Darma.
Kegiatan ini dibuka oleh wakil rektor bidang kemahasiswaan alumni & kerjasama Dr. Yanti Pasmawati, M. T., yang menuturksn jika workshop ini merupakan salah satu upaya Ketua program studi Dr. Novaria Sukmawati, M. Pd., memberikan pemahaman untuk mahasiswa semester 3, 5 dan 7 serta memberikan penguatan kepada mahasiswa tingkat akhir sebelum ke dunia kerja di era 5.0 society.
Dalam sambutannya, Dr. Yanti Pasmawati, S.T., M.T. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama mengucapkan terima kasih dan membuka kembali sinergitas antara Universitas Bina Darma dengan Universitas Negeri Semarang.
"Tujuan kegiatan sebagai sarana Sharing session bersama dosen-dosen S1 pendidikan olahraga dan pascasarjana program studi pendidikan jasmani," ungkapnya.
Dalam hal ini Dr. Mugiyo Hartono, M. Pd, yang merupakan dosen Universitas Negeri Semarang Fakultas Ilmu Keolahragaan, Program Studi S3 Pendidikan Olahraga yang aktif di tingkat nasional, tim penilai dan review buku teks dan buku pelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan (PJOK) KEMENDIKBUD, tim monitoring evaluasi & pendamping kurikulum 2013 PJOK, penyusun kurikulum & penelaah modul pendidikan profesi guru (PPG) PJOK, konsultan buku PJOK penerbit Erlangga dan penelaah buku PJOK PUSKURBUK Kemendikbud menjadi narasumber.
Mugiyo Hartono mengingatkan kembali kepada mahasiswa-mahasiswi akan keberadaan sumber daya manusia di pendidikan jasmani dan olahraga dapat melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga melalui pendidikan. Sedangkan untuk prestasi bisa melalui kegiatan ekstrakurikuler, klub olahraga, sekolah olahraga, kompetisi olahraga berjenjang dan berkelanjutan.
Artinya keberadaan SDM di pendidikan jasmani & olahraga bukan hanya menjadi guru saja. Sekarang untuk menjadi seorang guru, harus menempuh kuliah profesi lagi 1 tahun, yaitu pendidikan profesi guru.
"Saya lihat dosen-dosen pendidikan olahraga di Bina Darma luar biasa, mayoritas sudah menempuh pendidikan doktor dan sudah memiliki sertifikat pendidik. Artinya ini peluang untuk bisa menyelenggarakan program profesi guru di Universitas Bina Darma," tukasnya.