Kuota Gas LPG 3 Kg Bersubsidi Tiap Tahun Bertambah, Zulinto : Banyak Yang Ngaku Miskin

- Rabu, 26 Oktober 2022 | 16:44 WIB
Asisten II Setda Palembang, Ahmad Zulinto.   Foto (M.Fadl/DetikSumsel)
Asisten II Setda Palembang, Ahmad Zulinto. Foto (M.Fadl/DetikSumsel)

Palembang, Detiksumsel.com — Kuota gas LPG 3kg bersubsidi di Kota Palembang di tahun 2022 bertambah menjadi 66.316 matrik ton, hal tersebut diungkap Asisten II Setda Palembang, Ahmad Zulinto, Rabu (26/10/2022).

“Sebelumnya di tahun 2021  Palembang  terima kuota gas LPG 3 kg bersubsidi ini berjumlah 60.290 matrik ton dan ditambah kuota 210 matrik, dan di tahun ini sebanyak 66.316 matrik ton,” ujarnya saat dijumpai Detiksumsel.com, Rabu (26/10/2022).

Dari datang yang dipaparkan, Zulinto mengatakan jumlah tersebut bukan akibat  jumlah masyarakat yang miskin yang bertambah namun tidak tepat sasaran.

“Gas LPG subsidikan untuk orang miskin, karena tidak tepat sasaran banyak yang ngaku miskin, banyak gas dibagunkan bukan dari sasarannya,”ungkapnya.

Dalam acara sosialisasi penyaluran tepat sasaran gas LPG tersebut, Zulinto meminta kepada Camat dan Lurah untuk memonitoring peredaran tepat sasaran gas subsidi.

“Oleh karena itu, kami meminta kepada Camat dan Lurah untuk dapat memonitoring pendistribusian gas LPG 3 kg di wilayahnya tepat sasaran,” katanya di ballroom Hotel Novotel Palembang.

Dalam kesempatan itu, ia juga berharap kepada masyarakat yang mampu agar menggunakan gas non subsidi.

“Kasihan yang menjadi sasaran subsidi, karena kalo yang bukan haknya itu tidak boleh seharusnya,”pungkasnya.

Sementara itu Kabid Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Palembang, Sodikin menyebutkan ada juga permasalahan masyarakat membeli gas LPG di pengecer yang tidak bisa tekontrol.

“Jadi masyarakat siapapun bisa membeli langsung di pengecer dengan harga di atas harga yang ditetapkan pemerintah yakni sekitar Rp 16 ribu,”terangnya.

Padahal ada 41 agen gas pertamina dan 1.560 sub penyalur yang tersebar di seluruh kecamatan kota Palembang yang mana masyarakat sulit mendapatkan disana.

“Terkadang dari sub penyalurnya langsung diedarkannya ke eceran dari harga ditentukan dan dijual di eceran hingga ada Rp 25 ribu,”ucapnya.

Dalam hal ini, ia meminta ke Pertamina agar memberikan sanksi tegas seandainya terjadi pelarangan dari sub penyalur ke masyarakat.

“Dan masyrakat boleh yang kurang mampu boleh membelinya di sub penyalur dengan harga yang sesuai,”pungkasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Tekan Laju Inflasi

Sabtu, 25 Februari 2023 | 16:55 WIB
X