Palembang, Detiksumsel.com -- Permasalahan area karet di Sumsel yang memasuki usia peremajaan terus meningkat, untuk atasi hal itu Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan akan menggagas pola peremajaaam karet.
Dimana gagasan tersebut yakni dengan pola jarak tanam ganda, program yang menerapkan adopsi, inovasi dengan pola jarak tanam ganda karet ditanam dengan jarak 18 meter atau 2 kali 2,5 meter, Sebagaimana diketahui karet menjadi salah satu komoditi utama dari masyarakat di Sumatera Selatan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Ir Agus Darwa MSi didampingi Kepala Bidang (Kabid) Produksi Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan, Hafizman Sp., M Si.
"Sampai saat ini tercatat 139 ribu hektar belum ditemukan pola dan program seperti sawit,dan area karet yang sudah memasuki usia peremajaan setiap tahun meningkat," ungkapnya.
Gagasan pola jarak tanam ganda tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas karet yang ada di Sumatera Selatan, dimana sambil menunggu karet berproduksi selama empat tahun petani dapat memperoleh penghasilan dari budidaya tanaman multikultura tanaman pangan seperti jaggung, kacang kedelai dan lainnya yang bisa dikembangkan pada jarak tanah yang lebar tersebut.
"Disamping harga yang tidak kunjung membaik, produksi yang rendah, serangan hama, penyakit yang tidak kunjung ada penanganannya, sehingga pendapatan petani berkurang maka pola tersebut dapat menjadi salah satu solusi," paparnya.
Kendati demikian pihaknya terus menjalin komunikasi dan berkolaborasi dengan instansi terkait untuk mengupayakan program pola gagasan tersebut sehingga dapat cepat direalisasikan.
"Dan mudah-mudahan kedepan pola jarak tanam ganda ini bisa kita masukkan di sentra-sentra produksi karet di Sumsel," tukasnya.