Palembang, Detiksumsel.com -- Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel meminta kepada Apligator atau perusahaan penyedia jasa aplikasi untuk menaikkan tarif driver online pasca harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang naik beberapa waktu lalu.
Ketua ADO Sumsel Muhammad Asrul Indrawan, menuturkan untuk mengurangi pemotongan dari penghasilan driver online yang tadinya sampai 30 persen menjadi 10 persen maka pihaknya akan menyampaikan aspirasi 6.241 driver online di Sumsel terkait hal tersebut. "Kesejahteraan driver online menjadi fokus saya sejak menahkodai ADO Sumsel," ungkap Asrul ketika dibincangi di Stadion Kamboja Palembang, Kamis (8/9/2022).
Asrul menerangkan sejauh ini, pemotongan yang dilakukan aplikator mengikuti dari peraturan aplikator pusat maka pihaknya berharap terkait tarif dan pemotongan dari aplikator ini dapat berkoordinasi atau dapat diatur pemerintah setempat. "Pemotongan satu transaksi konsumen mencapai 30 persen nah kita minta dikurangi menjadi 10 persen karena penghasilan sudah tidak terlalu besar, rawan musibah kecelakaan, kriminalitas dan dipotong 30 persen yang belum biaya aplikasi," paparnya.
Sementara Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru mengatakan sebagai pejuang di jalanan yang bekerja keras untuk dapat menghidupi keluarga di rumah maka pihaknya meminta Dinas Perhubungan Sumsel untuk mendatangi Denpasar untuk pemotongan yang lebih kecil.
“Terkait pemotongan aplikator yang minta diturunkan. Saya sudah meminta Dishub Sumsel untuk mendatangi Denpasar, yang katanya pemotongan lebih kecil, kalau benar dan bisa kita terapkan di Sumsel, tentu sebaiknya dilakukan. Asalkan sesuai dengan payung hukumnya,” tukasnya. (laras/pet)