Palembang, Detik Sumsel.com -- Keluarga bocah 9 tahun diduga korban malpraktek dokter bedah rumah sakit Pertamina IHC Prabumulih menolak wacana dari direktur rumah sakit pertamina yang ingin memberi layanan rehab medis ke RSMH Palembang.
Baca Juga: Pekerja Asin PT SDE Dikeroyok Sekelompok Pemuda di Kotabaru
Hal disampaikan keluarga bocah GM melalui kuasa hukumnya Ricky MZ SH CPL usai mediasi antara keluarga GM dengan pihak RS Pertamina Prabumulih Kamis (24/8/2023) kemarin.
Kuasa hukum bocah GM Ricky MZ SH CPL menyebut surat notulensi itu versinya pemkot prabumulih dan bukan surat persetujuan ataupun kesepakatan dari para pihak terutama pada bagian kesimpulan. Notulensi tersebut isinya tidak tercatat dan terekap secara utuh, dan itu bukanlah hasil daripada kesepakatan.
"Tidak mengikat para pihak, dan tidak juga berlaku bagi para pihak kalau dalam KUHPerdata. Surat notulensinya telah kami baca, dan telah kami cocokkan dengan bukti rekaman pembicaraan pada saat mediasi berlangsung," tegasnya.
Baca Juga: China Tangguhkan Impor Hasil Laut Jepang, Lantaran Jepang Buang Limbah PLTN Fukushima ke Laut
Dikatakan Ricky kenapa orang tua GM tegas menolak wacana dari direktur rumah sakit pertamina yang ingin memberi layanan rehab medis ke RSMH Palembang. Pertama, realistisnya, mendasarkan pertimbangan, kalkulasi mengenai wacana layanan rehab medis yang disampaikan pihak RS Pertamina Prabumulih.
"Yaitu antara kesanggupan dan ketidaksanggupannya. Menimbang ada hal yang dia sanggup dan ada hal yang dia tidak sanggupi. Selain itu menyangkut sikologi dan mental bocah GM, yang mana kami khawatir makin terganggu psikis dan mentalnya apabila layanan rehab dilaksanakan RS Pertamina Prabumulih,"kata Ricky.
Baca Juga: Tim Inovator Center Universitas Bina Darma Raih Juara 3 pada LABIRIN SRIWIJAYA 2023
Masih dikatakan Ricky wacana rehabilitasi medik pihak RS juga dirasa masih belum menyentuh hati dan perasaan bocah GM, orang tua beserta keluarganya.
Kedua, rehab medis bocah GM ini sebenarnya telah di tanggung oleh seorang dermawan inisial HA, jauh sebelum adanya mediasi. Bahkan uang cash pun telah diberikan oleh HA.
"Berbeda dengan direktur RS Pertamina Prabumulih baru berwacana, terlebih yang diwacanakan untuk biaya pihaknya mengutamakan BPJS. Hal demikian baru wacana. Seperti yang diberitakan waktu lalu, mungkin itu bagian dari harapan pihak rumah sakit pertamina saja ya. Pemberitaan tersebut kami luruskan, bahwa itu masih berupa wacana. Saya sampaikan keluarga GM tegas menolak wacana semacam itu,"ungkapnya.
Diakui Ricky GM sampai saat ini masih mendapat bantuan dari seorang dermawan jauh sebelum dilaksanakannya mediasi sejak bulan lalu.. Bantuannya berupa finansial, pertanggungan seluruh biaya rehab medik fisik maupun psikis sampai pulih, termasuk biaya operasional, akomodasi, konsumsi, semua telah ditanggung 100%.
"Pak HA ini telah bergerak lebih dulu membantu bocah GM. Sangat jauh berbeda, pak HA sudah eksekusi, telah terealisasi, rill tindakannya. Sedangkan pihak RS Pertamina Prabumulih masih pada level wacana. Sungguh berbeda 180 derajat. Tidak logis jika keluarga GM mengaminkan wacana RS Pertamina tersebut,"jelasnya.
Bantuan dan biaya dari pak HA ini untuk pemulihan dan kesembuhan bocah GM yang seluruh dan sepenuhnya tidaklah dicover oleh yang namanya BPJS alias biayanya tidak menggunakan BPJS, murni dana ia pribadi. Dari dokter khusus sampai dengan fasilitas yang diberikan juga semuanya VIP (very important person).