Pagaralam, Detik Sumsel- Baru rampung dikerjakan dengan anggaran Rp 3,5 miliar, plafon bangunan Alun-alun Utara Lapangan Merdeka di kota Pagaralam jebol. Wakil Wali Kota Muhammad Fadli dibuat geram.
Bangunan tersebut baru rampung dikerjakan pada enam bulan lalu. Namun kondisinya yakni plafon bangunan ambruk pada Minggu (12/6) malam, saat pengunjung ramai untuk sekedar duduk beristirahat di sela pameran Besemah Expo menyambut Hut kota Pagaralam ke-21 .
Selain itu, ada sisi-sisi bangunan yang terletak di Kawasan Alun-alun Utara Lapangan Merdeka itu banyak yang mengalami kebocoran dan kerusakan. Kondisi lainnya yakni dinding di pasang seakan tidak sesuai dengan kondisi alam dan juga ketahanannya.
"Saya sungguh kecewa atas kualitas dan pelaksanaan proyek ini, apa lagi kejadian tersebut di tengah pagelaran Besemah Expo menyambut Hut Kota Pagaralam Ke-21,"kata Wawako, Senin (13/6)
Dia geram karena bangunan itu banyak kerusakan hanya dalam 6 bulan setelah rampung dibangun pada Desember 2021. Dalam tinjauan itu, dirinya mendapat laporan plafon paling parah ambruk di bagian atas depan bangunan Alun-alun Utara Lapangan Merdeka.
Tak hanya itu, beberapa sisi bangunan juga mengalami kebocoran akibat saluran air di bagian plafon rusak. Dinding depan yang juga di rehab mengalami kerusakan.
"Ini parah betul dari sisi ke sisi gedung bocor. Kasar sekali pengerjaannya, kabel-kabel lampu tidak di-finishing dengan bagus.Entah apakah ini perencanaannya yang kurang baik, atau pelaksanaannya yang ada indikasi kecurangan,"ujarnya.
Dia menegaskan, temuan itu seakan telah menampar muka Pemerintah Kota Pagaralam. Padahal, anggaran proyek tersebut diperjuangkan melalui APBD kota Pagaralam.
"Ambrol tak sampai hitungan Satu tahun, meskipun mereka (kontraktor) masih ada ruang perbaikan," ungkapnya kecewa.
Dia meminta agar kontraktor yang melakukan pekerjaan segera bertanggung jawab dan dapat memulai pekerjaannya ini.
"Apabila tidak segera (dikerjakan) maka ini akan menimbulkan masalah lebih parah lagi," tegasnya.
Wawako juga menegaskan kepada pihak kontraktor maupun yang ikut di dalam pengerjaan itu untuk bertanggung jawab sepenuhnya dan juga mengajak pihak yang berwenang untuk segara mengaudit ulang, apakah ada unsur kesengajaan ataupun ada unsur bencana alam.(rendi)
