Martapura, Detik Sumsel-Pembangunan peternakan berupa kegiatan sinkronisasi ekstrus dan inseminasi buatan tahun 2019 yang lalu, tidak sedikit pihak yang menggunakan dan memandang tidak percaya tentang kegiatan ini tapi hari ini kita buktikan bakhwa telah lahir anak anak sapi pedet sebanyak 10.000 ekor, hal ini disampaikan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Ir Tubagus Sunarseno.
Hari ini kata Tubagus dinas perikanan dan peternakan akan membagikan 10.000 kartu kelahiran anak sapi yang nantinya akan diserahkans secara simbolis.

“Pada tahun 2019 sinkronisasi pada 6 kecamatan hanya menggunakan 1873 ekspektor, sementara pelaksanaan tahun 2020 ekspektor yang digunakan sebanyak 20.000 ekor, dengan target kelahiran dan penambahan populasi sapi sebanyak 10.000 ekor terbukti dengan adanya rekor muri,”sambungnya, Minggu (29/11).
Sementara Bupati OKU Timur Kholid Mawardi menargetkan 82.000 ekor sapi di 2020 dengan pengadaan bibit bibian blu dan berharap pemerintah provinsi membangun pasar daging sapi sebesar besarnya di Palembang.
Kholid kembali mengingatkan pada tahun 200-2005 terjadi kemerosotan ternak karena keamanan, hingga hari ini Kabupaten OKU Timur memiliki 96.000 ekor sapi ini merupakan terbanyak di Sumatera Selatan

Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru mengatakan saya mengikuti dan menyaksikan eksimasi di awal tahun 2020 dan ini menjadi motivasi pemerintah Sumsel untuk membuka pasar dading
“Bukti keseriusan Kabupaten OKU Timur dengan hasil ternak sebanyak kurang lebih 96.000 ekor sapi dan kedepan diharapkan menjadi lumbung daging di Provinsi Sumsel dan bisa menjadi daerah ekspor daging, “pungkasnya. (sus)