Mahasiswa sebagai kalangan muda dan terdidik menjadi salah satu sasaran utama dalam upaya meminimalisasi produksi emisi.
Apalagi, menurut peneliti Biodiesel Universitas Sriwijaya (Unsri) Susila Arita, penggunaan fosil sebagai bahan baku energi masih sangat menguntungkan. Namun, demi mengurangi damapk negatif lingkungan, proses energi harus menggunakan teknologi yang dapat mengurangi produksi CO2.
“Sehingga demi mencapai itu harus ada peran aktif dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa karena mahasiswa ini nantinya sebagai calon penerus,” ujar Susila.
Sementara itu, Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) Kementerian ESDM RI Mustafa Ali, menjelaskan peran mahasiswa ini penting dalam program penurunan emisi karbon.
“Dalam skala kecil dapat menerapkan perilaku efisiensi energi dengan menghemat energi, secara luas dengan membuat start up atau industri yang selaras dengan program penurunan emisi,” terangnya.
Komitmen Implementasi ESG & SDGs
Pelaksanaan Kuliah Merdeka Kurangi Emisi Karbon menuju Kilang Low Emission ini menjadi komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam mengimplementasikan aspek ESG (Environmental, Social & Governance), khususnya dalam melakukan operasional perusahaan yang bersifat berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan.
Selain itu, kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) keempat poin 4.3 Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas.