Palembang, Detiksumsel.com – Juventus dihukum pengurangan 15 poin dari Jaksa Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) karena pelanggaran finansial dalam klub. Adapun hukuman lain yang dijatuhkan ialah menjatuhkan skorsing dari aktivitas sepak bola kepada 11 petinggi klub mulai dari direktur hingga anggota dewan. Tak hanya FIGC melaporkan bahwa Juventus telah melakukan pemalsuan nilai transfer pemain dan juga laporan keuangan. Dengan sanksi tersebut, Juventus yang sebelumnya berada di peringkat ketiga dengan 37 poin, turun ke peringkat 10 dengan 22 poin. Skuad dari Massimiliano Allegri ini terancam gagal akhiri musim di peringkat empat besar, yang membuat mereka tersingkir dari Liga Champions tahun depan. Pihak Juventus merilis pers rilis pada halaman resmi mereka yang membenarkan hukuman tersebut.
Mulanya jaksa Giuseppe Chine memninta pengurangan poin kepada klub hanya 9 poin saja, tetapi pengadilan justru menjatuhkan sanksi yang lebih berat lain yakni 15 poin. Juventus membantah melakukan kesalah dan diperkirakan bakal mengajukan banding ulang melalu Komite Olimpiade Nasional Italia. Selain Juventus, ada 8 klub lain yang sempat diduga melakukan pemalsuan dokumen finansial, tetapi berhasil dibebaskan oleh pihak FIGC, yakni Sampdoria, Pro Vercelli, Genoa, Parma, Pisa, Empoli, Novara, dan Pescara. Berikut adalah daftar lengkap hukuman yang dijatuhkan kepada Juventus:Press release.
— JuventusFC (@juventusfcen) January 20, 2023
- Juventus: Pengurangan 15 poin dari klasemen Serie A saat ini
- Fabio Paratici, sekarang direktur di Tottenham: larangan 30 bulan
- Andrea Agnelli, mantan ketua: larangan 24 bulan
- Maurizio Arrivabene, mantan CEO: larangan 24 bulan
- Federico Cherubini, direktur saat ini: larangan 16 bulan
- Pavel Nedved, mantan wakil presiden: Larangan delapan bulan
- Paolo Garimberti, mantan anggota dewan: Larangan delapan bulan
- Enrico Vellano, mantan direktur non-independen: Larangan delapan bulan
- Assia Grazioli-Venier, mantan anggota dewan: Larangan delapan bulan
- Caitlin Hughes, mantan direktur independen: Larangan delapan bulan
- Daniela Marilungo, mantan direktur independen: Larangan delapan bulan
- Francesco Roncaglio, mantan anggota dewan: Larangan delapan bulan
