Dampak Covid-19 Jumlah Warga Miskin di Sumsel Meningkat

- Jumat, 13 Januari 2023 | 17:40 WIB
Rumah susun kawasan 24 Ilir Kota Palembang
Rumah susun kawasan 24 Ilir Kota Palembang

Palembang,Detiksumsel.com --  Angka kemiskinan di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2022 meningkat. Hal ini diungkapkan Badan Pusat Statik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel).

 Peningkatan tersebut mencapai 0,5 persen dari tahun 2021 yakni 3,14 persen menjadi 3,19 persen di tahun 2022.

" Peningkatan angka kemiskinan disebabkan kondisi pandemik. Penduduk yang hidup di bawah kemiskinan semakin mengalami tekanan saat pandemik," kata Kepala BPS Sumsel, Zulkipli.

Dikatakan Zulkipli, kemiskinan dibedakan dalam dua bentuk, kemiskinan ekstrem dan kemiskinan biasa. Untuk kemiskinan ekstrem adalah mereka yang memiliki pendapatan 1,9 dollar Amerika atau setara Rp22.000 per hari.

Menurutnya, banyak cara agar masyarakat miskin dapat keluar dari kemiskinan. Salah satunya dengan program pemerintah lewat subsidi yang tepat sasaran.

"Bisa saja dia bertahan (dari kemiskinan ekstrem) kalau tidak ada program yang massif, tetapi kalau ada program yang bagus, dia bisa keluar," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Sumsel Lydia Kurniawati menyoroti anomali kemiskinan di bumi Sriwijaya. Menurutnya banyak program yang dicanangkan untuk membantu warga miskin, namun justru membuat kemiskinan meningkat.

Lydia mencatat, program perlindungan sosial di tahun 2022 silam cukup tinggi. Penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai Rp858,25 miliar. Lalu bantuan sembako Rp1,15 triliun, BLT desa Rp2,56 triliun, BLT minyak goreng Rp144,45 miliar, BLT BBM Rp1.330,70 triliun dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) mencapai Rp153,85 miliar.

"Sangat besar dana yang dialokasikan tapi kemiskinan ekstrem meningkat. Kalaupun angka kemiskinan turun, turunnya sangat tipis. Artinya ada yang perlu dikaji ulang," ujarnya.

Lydia menilai bantuan tersebut tidak diiringi dengan peningkatan pemberdayaan masyarakat guna membangun kemandirian ekonomi. Kondisi justru dinilai membuat bantuan yang diberikan pemerintah sia-sia.

"Cukup peningkatan pendapatan tetapi tidak pemberdayaan masyarakat," pungkasnya.

Editor: welly

Tags

Terkini

X