Palembang, Detiksumsel.com – Carp Edema Virus Disease (CEDV) atau Koi Sleepy Disease (KSD) pertama kali dilaporkan di Jepang pada tahun 1970 yang menyerang ikan koi.
Virus KSD dilaporkan pada beberapa negara Eropa seperti Jerman, Perancis, Belanda, dan Inggris pada tahun 2009.
Di Amerika penyakit ini menimbulkan outbreak pada tahun 2005, kematian yang disebabkan penyakit ini mencapai 80-100%.
Virus KSD dapat menyebar melalui kohabitasi dari ikan yang terinfeksi yang berasal dari kulit dan insang.
Faktor Pendukung
Virus KSD berkaitan erat dengan kondisi stres di farm saat suhu antara 15-20 derajat celcius.
Baca Juga: 1.000 Ekor Koi Asal Jepang Dimusnahkan KKP Karena Terinfeksi Virus CEVD
Lingkungan yang buruk, kualitas air yang buruh dapat mempengaruhi munculnya KSD dan infeksi sekunder.
Gejala Klinis
Virus KSD ditandai dengan perubahan perilaku menjai seperti tidur, mata ikan masuk ke dalam, edema, nekrosis insang, dan hipoksia.