Palembang, Detiksumsel.com – Jika bayi yang lagi diare, apaka boleh dikasih obat oralit?
Dikutip dari alodokter, saat bayi diare, risiko komplikasi yang paling dikhawatirkan adalah dehidrasi.
Sebaiknya berikan ASI agar menjadi pengobatan yang utama untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
Apabila cairan ASI masih kurang, maka pemberian oralit bisa dipertimbangkan, tapi harus di atas pengawasan dokter.
Oralit juga bisa membantu penanganan diare bagi bayi, namun pemberiannya perlu disesuaikan dengan anjuran dokter, apalagi, jika usia bayi masih di bawah 6 bulan.
Baca Juga: Sempat Buron, Pelaku Pencurian di Tanjung Enim Digelandang Polisi
Pada usia tersebut, sebenarnya, ASI dinilai sudah cukup untuk menggantikan cairan tubuh bayi yang hilang.
Selain itu, antibodi yang terkandung dalam ASI dapat membantu bayi melawan infeksi penyebab diare dan meningkatkan kekebalan tubuhnya.
Namun, pada kondisi tertentu, misalnya saat produksi ASI tidak cukup, atau jika diare dianggap cukup parah hingga menyebabkan bayi dehidrasi, yang dapat ditandai dengan mulut dan bibir kering, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, mata dan ubun-ubun tampak cekung, atau terlihat lemas dan rewel, maka dokter mungkin akan menganjurkan pemberian oralit.
Menurut World Health Organization (WHO), takaran oralit sebagai obat diare pada bayi 0-6 bulan adalah 50-100 mililiter, yang bisa diberikan setiap buang air besar.
Tapi, takaran ini juga bisa disesuaikan dengan anjuran dokter.
Baca Juga: Edarkan Narkoba di Muara Enim, Dua Sekawan Diciduk Polisi
Jadi kesimpulannya, bayi boleh diberikan oralit untuk mengatasi diare, tapi harus dengan anjuran dokter.
Hal ini juga berlaku untuk pemberian obat maupun suplemen lainnya, misalnya suplemen zinc, antibiotik, atau probiotik.
