Palembang, Detiksumsel.com – Museum Sultan Mahmud Badaruddin II adalah sebuah bangunan dengan arsitek tropis khas hindia yang berlokasi di Jl. Sultan Mahmud Badaruddin, 19 ilir, Bukit Kecil Palembang tepatnya di Kawasan Benteng Kuto Besak (BKB).
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan bangunan yang amat sangat bersejarah di kota Palembang.
Bangunan ini awal mulanya berada di kuta lama sebagai istana sultan mahmud badaruddin I di tahun 1724 – 1758.
Sayangnya bangunan itu dihancurkan oleh kolonial Belanda sebagai hukuman kesultanan Palembang.
Di balik hukuman tersebut ternyata kesultanan Palembang sudah membantai penginapan Belanda tepatnya di sungai alur.
Baca Juga: Benteng Kuto Besak Saksi Perkembangan Kesultanan Palembang Darussalam
Penyerangan dan pembantaian ini terjadi karena adanya gerakan politik yang sudah dipersiapkan oleh belanda untuk menyerang dan menghapus kesultanan.
Tidak hanya menghancurkan istana sultan sebagai balas dendam kolonial Belanda juga menyerang terhadap pemerintahan lokal.
Setelah bangunan hancur di tahun 1823 kuta lama dibangun gedung baru yang bakal menjadi museum sultan mahmud Badaruddin II.
Awal mula nama bangunan tersebut adalah Gedung siput.
Pada tahun 1825 sebuah bangunan di bangun lagi dengan gaya eropa dan arsitek tropis hindia dibuat sebagai kantor kolonial untuk mengolah pemerintahan kolonial.
Baca Juga: Sejarah Benteng Kuto Besak, Benteng yang Dibangun Oleh Kaum Pribumi
Di tahun 1920, bangunan tersebut direnovasi lagi untuk digunakan sebagai pusat pemerintahan.
Pada perang dunia II, bangunan ini digunakan sebagai markas militer dan berlanjut hingga Indonesia merdeka.