Palembang, Detiksumsel.com — Pulau Kemaro sudah menjadi salah satu tempat rekreasi di kota Palembang yg berlokasi 6 kilometer dari jembatan ampera.
Tempat ini sudah cukup terkenal di sungai Musi dan terdapat sebuah vihara cina atau di sebut klenteng hok Tjing Rio).
Tempat ini sudah melegenda apalagi terdapat cerita unik dan keistimewaan nya.
Nama Pulau Kemaro diambil dari kata ‘Kemarau’ walaupun air sungai Musi sedang pasang Pulau Kemaro tidak akan pernah tenggelam.
Pulau Kemaro terletak di daerah industri pabrik pupuk Sriwijaya dan pertamina plaju dan sungai gerong.
Baca Juga: Sejarah Pulau Kemaro, Wisata Rekreasi di Kota Palembang
Selain itu Pulau Kemaro memiliki luas ±79 Ha dan tinggi 5 m dpl dan memiliki pesona yang indah tempat ini identik adat istiadat kota Tionghoa dan kehidupan asli warga kota Palembang
Peninggalan-peninggalan sejarah di pulau Kemaro menjadi daya tarik bagi masyarakat kota Palembang yang berupa pagoda 9 lantai, makam putri Sriwijaya, klenteng hok Tjing Rio, dan kuil Buddha.
Asal usul Pulau Kemaro ini yakni dari kisah cinta Siti Fatimah dan Tan Bun an, yang dimana Siti fatimah keturunan raja Sriwijaya yang menganut agama Islam dan Tan Bun an yang merupakan putra raja Tionghoa yg menganut agama budha.
Meskipun mereka berbeda keyakinan hal itu tidak akan menjadi kendala buat mereka berdua untuk membawa hubungan mereka sampai ke jenjang pernikahan.
Baca Juga: Destinasi Wisata Pulau Kemaro, Pulau Berlegenda di Tengah Sungai Musi
Lalu Tan Bun an pun langsung membawa calon istrinya ke negara asalnya untuk meminta restu kepada kedua orang tua nya.