Palembnag, Detiksumsel.com -- Bulan Ramadhan yang dilaksanakan oleh semua umat muslim selama satu bulan semakin dekat.
Ibadah puasa yang menjadi kewajiban umat muslim selama bulan ramadhan tidak terlepas dari sholat sunnah tarawih.
Dimana sholat tarawih biasanya dilaksanakan secara berjamaah di masjid-masjid yang ditunaikan setelah sholat Isya, namun tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan sholat tarawih di rumah.
Jumlah rakaat setiap masjid dan jamaah pun bervariasi ada yang 8 rakaat, 11 rakaat, 13 rakaat, 20 rakaat, 23 rakaat bahkan 36 rakaat.
Kendati demikian untuk mengingat kembali, berikut hadist Nabi yang menjadi dasar sholat tarawih, niat sholat tarawih dengan tulisan arab dan latin yang dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
Artinya, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).
Lafal Niat Sholat Tarawih sebagai Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Artinya adalah : “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT.”
Lafal Niat Shalat Tarawih sebagai Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya adalah : “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”