Pagaralam, Detik Sumsel – Sudah hampir dua pekan terakhir ini, warga Kota Pagaralam kembali di resahkan oleh sulitnya mendapat LPG 3 Kilogram dipasaran.
Kelangkaan Gas 3 Kg ini membuat warga harus mencari solusi lain agar bisa memasak. Pasalnya jika hanya bergantung dengan Gas 3 Kg saat ini gas bersubsidi tersebut sangat sulit didapat baik ditingkat pengecer sampai agen dan pangkalan.
Sulitnya mendapatkan Gas 3 Kg ini membuat beberapa warga Pagaralam harus kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak. Hal ini terpaksa dilakukan karena bahan bakar lain seperti minyak tanah juga sulit didapat saat ini.
Erni (52) salah satu ibu rumah tangga warga Pagaralam terkategori warga kurang mampu terpaksa harus kembali memasak menggunakan kayu bakar sejak terjadi kelangkaan gas subsidi 3 kilogram. Dirinya terpaksa menggunakan kayu bakar yang diambil dari kebun kopinya agar dapat terus memasak kebutuhan sehari-hari.
“Sudah keliling warung ke warung cari gas melon tapi semuanya kosong. Jadi saya terpaksa masak pakai kayu bakar untuk memasak,” ujarnya, Kamis (5/11).
Semantara itu terpisah Juru Bicara DPC Hiswana Migas Pagaralam, Ramahdian mengatakan, untuk stok di Pagaralam tidak ada pengurangan atau masih normal dan tidak ada pengurangan. Pasalnya stok yang dikirik sesuai kuota permintaan.
“Kami dari Hiswana Migas dan Pertamina sudah akan menambah kuota Gas 3 Kg untuk Pagaralam. Namun kami sendiri bingung apa penyebab kelangkaan Gas 3 Kg yang dikeluhkan oleh masyarakat Pagaralam saat ini,” jelasnya.
Menurut Dian penyebab kelangkaan Gas 3 Kg di Pagaralam diduga efek dari adanya kelangkaan Gas 3 Kg di kabupaten/kota tetangga.
“Kami akan terus memantau penyebab hal ini. Karena kami menduga ada oknum yang bermain atas kejadian ini,” tegasnya.(rendi)