Palembang, Detik Sumsel.com -- Melihat besarnya potensi peternakan di Sumsel khususnya di Kabupaten Lahat membuat Visista Pratama Ashadi tergerak turun tangan menelurkan ilmunya membuat pakan ternak berkualitas dengan harga lebih terjangkau.
Selain itu pakan terna k untuk kambing dan ayam yang dia buat juga memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi sehingga membuat ternak lebih gemuk dan lebih lahap makannya.
Pakan ternak ini sudah teruji dan dikembangkan oleh peternak di kawasan Merapi Timur dan Sumber Agung Lahat sehingga membantu petani menekan biaya produksi.
"Kalau mengandalkan ngarit rumput saja kan terbatas jumlah rumputnya apalagi ternaknya banyak tidak akan cukup," ujarnya saat dibincangi secara virtual, Selasa (08/08/2023).
Visista sendiri memang memiliki latar belakang pendidikan peternakan sehingga ilmu yang dia kembangkan bukan cuma didapat dari otodidak semata tapi juga memang ilmu nyata yang diterapkan langsung di lapangan.
Sejak tahun 2020 lalu dia telah mengolah pakan ternak tersebut yang diberi nama silase. Menurutnya kalau bisa kita buat sendiri kenapa harus beli, menjadi motivasi bagi visista untuk mengajak peternak dalam meracik pakan.
Para peternak yang sudah menggunakan pakan itu mulai tahun 2020, mengaku ternaknya semakin banyak makan dan menjadi gemuk.
Lebih lanjut pakan ternak yang diracik juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh ternak sehingga jarang sakit dan terhindar dari masalah pencernaan dibanding ternak lain.
Visista menambahkan temuannya membuat pakan ternak sendiri ini bisa menghemat pengeluaran hingga 50 persen dari pakan ternak yang harus dibeli produksi pabrik.
Pakan pabrik dibandrol Rp 400,000 untuk ukuran 1 sack 50 kilogram sedangkan dengan teknik produksi pakan ternak alternatif yang diperkenalkan Visista, para peternak bahkan bisa saja membuatnya secara gratis, atau hanya perlu mengeluarkan Rp 200 ribuan untuk kuantitas 50 kilogram.
Pakan ternak alternatif diperoleh dari proses fermentasi sisa bahan organik apa saja seperti ampas tebu, dedak, limbah kulit kopi, ampas tahu, tepung jagung ditambah sari nanas dan air sisa rendaman beras.
"Tinggal jeli melihat kelebihan limbah organik di kawasan masing-masing. Tentu ada persentase kadar yang diperlukan dari percampuran bahan-bahan yang ada. Semua bahan tinggal ditaruh di tong besar, didiamkan hingga 3 hari sebelum siap diberikan sebagai pakan ternak. Mudah, murah, bermanfaat dan berkhasiat,"jelasnya.
Inovasi yang dilakukan oleh pendamping pertanian program Sumsel Mandiri Pangan itu membuatnya berhasil meraih menjadi 22 finalis satu Indonesia Astra Award 2021 dengan judul peracik diet sehat untuk ternak kambing dan ayam dari Lahat Sumatera Selatan. (May)