Truck Dilarang Masuk Jalan Protokol Saat Jam Sibuk, Begini Tanggapan Aptrindo

- Jumat, 12 Mei 2023 | 23:37 WIB
Sopir truk tengah menunggu antrian pengisihan barang ( (maya/detiksumsel))
Sopir truk tengah menunggu antrian pengisihan barang ( (maya/detiksumsel))

Palembang, Detiksumsel.com - Kontroversi terkait angkutan truk yang dilarang melintas di jalan protokol saat siang hari mendapatkan tanggapan serius dari Asosiasi Pengusaha Truk

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aptrindo Sumsel , Budi Santoso mengatakan, keberadaan truk di jalan ini harus dilihat dari sisi lain bukan cuma satu sisi saja sebab tidak fair jika hanya menilai di satu sisi saja.

Masyarakat khusus kota Palembang harus bijak dalam hal ini kalian jangan memusuhi truk. Sebab jika keberadaan truk banyak di jalan berarti ekonomi di daerah tersebut berjalan namun jika truk di jalan sepi itu artinya kondisi ekonomi tidak baik.

Yang benar menyikapi masalah ini yakni menghindari jika ada truk di jalan mari sama-sama jaga keselamatan di jalan raya.

"Yang benar boleh diviralkan jika ada truk yang tidak layak atau ugal-ugalan tinggal info plat kendaraannya pasti sebagai asosiasi, kepolisian akan menindak pelakunya bukan mempermasalahkan truk jalan di jalan raya," Jelasnya ketika dibincangi detiksumsel via whatsapp. Jumat (12/5/2023).

Baca Juga: Asah Skill dan Kemampuan, 150 Personel Polres Pagar Alam Ikuti Pelatihan Menembak

Dia mengatakan pelabuhan Boom Baru itu sudah ada sejak jaman Belanda dan Belanda membangun pelabuhan boom baru dengan pertimbangan matang, cuma karena tata letak Palembang tidak diatur makanya terkesan truk menganggu jalan.

Padahal sebelum Palembang maju truk ke pelabuhan Boom baru ke Pasar 16 ke pasar Cinde bahkan masuk ke jalan-jalan protokol tapi akibat tata ruang tidak benar maka jadinya terkesan truk biang segala biang yang dianggap masyarakat meresahkan.

"Budi tidak menampik jika keberadaan truk ini juga melintas siang hari karena ada izin kepolisian bukan asal melintas saja."Ungkapnya

Dia berterimakasih pada polisi di lapangan karena terkadang punya pemikiran lain, dimana terkadang jam jam tertentu sopir di lepas biar tidak numpuk di jalan dan menganggu pengguna jalan.

"Ini lah kota kita yang mana pelabuhan duluan ada dari pada pembangunan sehingga tolong tetap bijaksana dalam menyikapi hal ini," minta Budi.

Baca Juga: Telah Daftarkan Bacaleg Ke KPU Kota Palembang, Begini Pesan DPD Partai Golkar Palembang
Budi juga mengatakan Pemerintah kota atau provinsi pernah duduk bersama di kantor menko maritim dan investasi dan menghasilkan rekomendasi rekomendasi yang harus dijalankan, namun sayangnya hingga saat ini belum ada.

Jangan sampai ada kejadian justru pemerintah bertindak dan terkesan menganggap truk musuh yang harus ditindak dan di singkirkan.

Budi menambakañ¹ keberadaan truk ini membayar pajak, pahlawan ekonomi, tanpa truk angkutan tidak akan ada semen buat bangun rumah, gedung, tol dan bahan sembako.

"Kamu juga menssuport pajak devisa negara buat bantu negara ini bayar hutang, yang benar jangan arogansi buatkan jalan atau buat petugas yang mengatur keluar masuk mereka di pintu-pintu jalur truk mau ke pelabuhan," ujar Budi.

Budi juga mengingatkan pada anggota asosiasi agar pemilik truk dan supir truk, untuk melengkapi persyaratan kelayakan kendaraan di jalan raya, dan didik supir supaya tidak ugal-ugalan dan membahayakan orang lain.

Baca Juga: Asah Skill dan Kemampuan, 150 Personel Polres Pagar Alam Ikuti Pelatihan Menembak

"Kalau teuk ugal-ugalan dan tidak layak jalan mau ditindak silahkan saja kami setuju tapi kalau melarang truk beraktivitas dari awal kami menolak, cuma apa daya pemerintah punya kuasa," tegas Budi.

Dia berharap agar pemerintah berpikir pintar karena perlu diingat pelabuhan Boom Baru sudah ada sejak jaman Belanda, bukan pelabuhan baru ada setelah pembangunan harusnya tugas pemerintah memaksimalkan pelabuhan dengan keterbatasan akses wilayahnya.

"Jadi mari sama-sama menjaga keselamatan diri kita bersama sama di jalan raya," himbaunya. 

Baca Juga: Hadiri Rakor KPK, Pemkot Pagar Alam Raih Penghargaan PMCP

Budi mengatakan truk sudah banyak mengalah dengan aturan yang ada sehingga jangan lagi terus ditekan lebih banyak lagi.

Dia mengatakan dulunya semua jalan protokol boleh dilalui namun kini hanya terbatas aksesnya. Jalan Nurdin panji, Mangku negara sampai ke pelabuhan Boom Baru bolak balik.(May)

Editor: welly

Tags

Terkini

RFB Edukasi Calon Wisudawan Hadapi Dunia Kerja

Sabtu, 27 Mei 2023 | 19:41 WIB
X