Muara Enim, Detiksumsel.com - Komando Resor Militer (Korem) 044 Garuda Dempo targetkan membangun Basemah (Bersih Sehat dan Ramah Lingkungan) dengan membuat MCK dan sumber air bersih di 19 titik se Sumatera Selatan.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya pencegahan stunting dari sisi sanitasi bersih.
Komandan Korem 044 Garuda Dempo, Brigjen TNI Naudi mengatakan faktor anak stunting itu bukan hanya sekedar kekurangan asupan gizi saja, tapi banyak faktor lain.
"Seperti sanitasi dan lingkungan yang tidak bersih, artinya dalam mengatasinya itu harus secara menyeluruh," ungkapnya, Rabu (14/9/2022) saat memberikan bantuan tambahan asupan makanan kepada anak stunting di Puskesmas Muara Enim.
Lanjutnya, berkaitan dengan masalah sanitasi, Korem 044 Gapo dan jajaran memiliki program besemah yang kegiatannya adalah menciptakan sanitasi yang baik dan menbuat sumber air bersih.
"Kita buat sumur bor, septiktank yang ramah lingkungan dengan bio filter dan lain lain," ujarnya.
Menurutnya, targetnya minimal 19 titik se Sumatera Selatan dimana saat ini sudah dilakukan dan sedang proses pembuatan di enam titik.
"Ini hanya stimulus saja, sehingga nantinya pemerintah daerah ataupun perusahaan setempat bisa ikut melaksanakannya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," urainya.
Lebih lanjut, ia mengatakan berkaitan dengan anak stunting, menurutnya, masih bisa diatasi dengan memberikan asupan gizi yang cukup sesuai dengan kebutuhan.
"Dan kepada orang tua yang memiliki anak potensi stunting agar segeralah memeriksakan kesehatan agar bisa diatasi dengan segera," bebernya.
Sementara, Kepala Puskesmas Muara Enim, Kepala Puskesmas Muara Enim Risan jaya didampingi Kabid kesehatan masyarakat, Elya Susita mengatakan untuk wilayah kerja puskesmas muara enim ada 30 anak stunting yang sedang ditangani.
"Kami lakukan pemeriksaan rutin seperti penimbangan dan lain lain serta memberikan asupan gizi," terangnya.
Kemudian, ia mengatakan apabila sudah mengarah ke penyakit, lanjutnya maka dirujuk ke Rumah Sakit agar bisa ditangani dokter spesialis gizi.
"Untuk mencegah stunting, kami sudah sosialisasikan dan mengawasi mulai usia remaja, reproduksi hingga 1000 hari kehidupan, karena yang namanya mencegah itu mulai dari ibunya, kalau sudah sehat maka kemungkinan stunting itu akan kecil," pungkasnya.