Merapi di Lahat Kian Berdebu, DLH Pasang Pemantau Kualitas Udara

- Minggu, 27 Agustus 2023 | 16:37 WIB
Pejabat Fungsional Pedal DLH Lahat, Khairul Hakim, pasang alat pemantau udara. (Ist)
Pejabat Fungsional Pedal DLH Lahat, Khairul Hakim, pasang alat pemantau udara. (Ist)

 

Lahat, Detiksumsel.com - Kemarau panjang yang tengah melanda, ikut berdampak pada kualitas udara di Kabupaten Lahat.

Dalam hal ini Kecamatan Merapi Area yang terasa paling terdampak. Pasalnya, sejak hujan tidak pernah lagi turun, debu-debu batubara yang berada di pinggir jalan dan sekitar pemukiman warga, kian terlihat secara kasat mata banyak yang beterbangan.

Meski bukan hal baru bagi warga di Kecamatan Merapi Area, debu batubara yang kian banyak beterbangan ini, tentu jadi ancaman bagi warga. Khususnya mengancam kesehatan warga.

"Merapi bukan ber api, tapi berdebu. Apalagi kalau sudah dari pukul 14.00 WIB sampai tengah malam," kata Joni, warga Kecamatan Merapi Timur, Lahat, Minggu (28/8/2023).

Kondisi debu yang kian banyak ini, rupanya sejak awal sudah dipantau oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat. DLH Lahat beberapa waktu lalu sudah lakukan upaya pemantauan kualitas udara. Namun karena alat yang digunakan masih minim, hasil dari pemantauan masih menunggu hasil laboratorium.

"Kalau tahun ini hasil penilaian indeks kualitas udara, belum keluar. Kalau tahun 2022 lalu diangka 86.80, KLHK menyebut kualitas udara masih dalam kategori baik," Kepala DLH Lahat, Ir Agus Salman melalui Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Rosivel T Herwin SE MM, Minggu (27/8/2023).

Herwin, didampingi Khairul Hakim, Pejabat Fungsional Pedal DLH Lahat menambahkan, untuk pemantauan kualitas udara, pihaknya menggunakan passive sampler udara ambien. Metode pengambilan data selama 14 hari, dengan alat penangkap debu setinggi dua meter.

"Lokasi pemasangan alatnya di kantor Camat Merapi Timur, perumahan di Desa Tanjung Jambu, pos galian c Desa Muara Lawai dan di PLTU Banjarsari," terang Khairul.

Terkait apakah kualitas udara di Kecamatan Merapi Area saat ini dalam kondisi bagus atau tidak, harus berdasarkan kajian. Pihaknya tidak bisa asal menyatakan, jika memburuk ya kualitas udara semata karena debu batubara.

"Untuk saat ini kita mencari data dahulu, agar bisa ambil kebijakan. Nantinya tiap daerah terwakili data, terkait kualitas udara. Benar, PLTU dan batubara itu timbulkan polisi udara, karena itu saat ini kita fokus ke pengumpulan data," jelas Khairul. (Heru)

Editor: Larassati

Tags

Terkini

Tumbuhkan Kreativitas Anak, Ini Pesan Bunda PAUD Lahat

Selasa, 26 September 2023 | 16:44 WIB

PLN ULP Lembayung Lahat Cabut Listrik Pasar Lematang

Selasa, 19 September 2023 | 16:36 WIB
X