Pelajar di Lahat Meninggal Saat Kejar Jambret, Rupanya Sudah Tinggalkan Pesan ke Sang Paman

- Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:24 WIB
Suyitno, paman pelajar di lahat yang meninggal saat kejar jambret. Foto Heru/Detiksumsel.com.
Suyitno, paman pelajar di lahat yang meninggal saat kejar jambret. Foto Heru/Detiksumsel.com.

Lahat, Detiksumsel.com - Meninggalnya Nabila Dwi Aprilya (16), warga Kelurahan Gunung Gajah, Kecamatan Lahat, akibat berusaha mengejar jambret, yang merebut handphone miliknya Minggu (13/8/2023) sekitar pukul 21.00 WIB lalu, masih menyisakan duka bagi keluarga.

Suasana duka masih begitu terasa di kediamannya, tenda dan kursi tampak berjejer, persiapan untuk pembacaan surat yasin dihari ketiga meninggalnya Siswi kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Kabupaten Lahat ini.

Kepergian Nabila yang dirasa sangat cepat oleh keluarga ini, rupanya sebelumnya sempat meninggalkan pesan kepada Suyitno, pamannya yang mengurus Nabila sejak kecil.

Malam itu sebelum izin ke luar rumah untuk beli telor, tomat dan keperluan memasak, Nabila sempat berucap kepada pamannya, bahwa besok teman-temannya bakal ramai berkunjung ke rumah.

Walaupun tidak begitu terlalu mengerti maksud keponakannya, ucapan itu sempat ditepis oleh Suyitno, sambari mengatakan jangan asal bicara.

Tapi Nabila tetap berucap, bahwa besok teman-temannya bakal ramai ke rumah.

"Kalau firasat tidak ada, tapi keponakan saya itu sempat bilang, esok taman-temannya bakal ramai main ke rumah," ungkap Suyitno, dibincangi media ini di kediaman duka, Selasa (15/8/2023).

Bagi Suyitno, Nabilah sudah seperti anaknya sendiri karena Nabila sudah ia asuh sejak bayi.

Kepergian Nabila jelas sangat memukul batinnya, namun pria berusia 54 tahun ini mengaku ikhlas dengan kepergian keponakan tercintanya itu.

"Dia izinnya ke warung, tapi ditunggu tidak pulang-pulang. Saat tahu kabar rupanya sudah dibawa ke RSUD Lahat. Saat disana, saya sudah tidak merasakan lagi denyut nadinya," ujarnya.

Kendati sudah ikhlas, Suyitno berharap, pelaku penjabretan bisa sadar imbas dari perbuatannya itu. Nyawa keponakannya saat ini sudah hilang. Yang diinginkan keluarga hanyalah bentuk pertanggung jawaban.

"Jika pelaku penjambretan membaca pernyataan saya ini, saya hanya minta tanggung jawabnya. Mengakulah dan bertobatlah. Jangan jadi mahluk yang penuh penyesalan seumur hidup," sampainya.

Sementara, Waka Kesiswaan SMA Santo Yosef Lahat, Mariance Pesiwarissa SPd menuturkan para guru dan teman sekolah Nabila merasa sangat kehilangan.

Dimata para guru Nabila merupakan sosok banyak teman, rajin baik dan pintar seni musik. Dikatakan Mariance, Nabila sejak SD, SMP dan SMA menempuh pendidikan di Santo Yosef.

Halaman:

Editor: TSA

Tags

Terkini

Tumbuhkan Kreativitas Anak, Ini Pesan Bunda PAUD Lahat

Selasa, 26 September 2023 | 16:44 WIB

PLN ULP Lembayung Lahat Cabut Listrik Pasar Lematang

Selasa, 19 September 2023 | 16:36 WIB
X