Belum Ada Operator, Mesin Pemusnah Sampah Milik Pemkab Muara Enim Tidak Beroperasi

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 08:25 WIB
Kadin DLH Ir Kurmin Memimpin Rapat Pembahasan Pengoperasian Mesin Pemusnah Sampah, Jum'at (24/3/2023)
Kadin DLH Ir Kurmin Memimpin Rapat Pembahasan Pengoperasian Mesin Pemusnah Sampah, Jum'at (24/3/2023)

Muara Enim, Detiksumsel.com - Meski mesin pemusnah sampah sudah dibeli, namun sayangnya belum bisa digunakan.

Penyebab utamanya karena belum adanya operator yang mengoperasikannya sehingga mesin pemusnah sampah belum bisa dioperasikan.

Hal tersebut terungkap dalam rapat pembahasan rencana pengoperasian mesin pemusnah sampah yang dipimpin oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadin DLH) Kabupaten Muara Enim Kurmin didampingi VP Sustainability PTBA Hartono, Kepala Inspektorat Kabupaten Muara Enim Suhermansyah, dan Kepala Bapenda Feri Sinovel, Jum'at (24/3/2023) di ruang rapat Serasan Sekundang Muara Enim.

Diungkapkan Kurmin, masalah pengoperasian mesin pemusnah sampah sudah cukup lama yakni hampir 2 tahun sejak mesin tersebut dibeli pada tahun 2021 lalu.

"Mesin pemusnah sampah ini sudah cukup lama dibeli. Padahal jika mesin tersebut telah dioperasikan maka permasalahan sampah di kota Muara Enim dan sekitarnya bisa teratasi dengan baik. Namun kenyataannya sejak dibeli dilapangan masih banyak ditemui kendala seperti gedung pendukungnya, biaya operasional, tenaga operator dan sebagainya. Sebenarnya, saat ini fasilitas gedung pendukung sudah dibangun meski masih ada yang kurang, namun tenaga operator yang belum ada maka belum bisa juga dioperasikan," ungkapnya.

Lanjut Kurmin, untuk masalah operator pihaknya sudah berupaya merekrutnya dari lulusan SMK. Namun mereka tidak mau terikat sebab jika ada lowongan pekerjaan lain mereka mau bebas berhenti kapan saja.

"Masalahnya, untuk tenaga operator itu harus melalui pelatihan oleh perusahaan penyedia mesin pemusnah itu memakan biaya yang cukup besar dan waktu. Jadi jika tidak ada jaminan para operator tersebut tetap mau bekerja maka mesin tersebut akan terbengkalai lagi. Selain itu, kita juga sudah menawarkan kepada seluruh pegawai KKWT di bawah DLH Kabupaten Muara Enim untuk mengikuti pelatihan tersebut namun tidak ada yang menyanggupinya,"tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan atas beberapa permasalahan tersebut akhirnya pihak PTBA mencoba menggandeng Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola sampah Barokah Tanjung Enim untuk pengelolaan dan pengoperasian mesin tersebut.

"Namun yang menjadi benturan adalah masalah regulasi retribusi sampah yang harus ditegaskan lagi apakah nanti KSM Barokah akan dikenakan retribusi tersebut atau tidak, sebab sepengetahuannya retribusi tersebut untuk sampah yang diangkut bukan yang dikelola di TPA. Karena banyaknya benturan tersebut, akhirnya pihaknya memilih mesin tersebut diserahkan dahulu ke Pemkab Muara Enim oleh PTBA. Setelah itu, Pemkab Muara Enim akan mencari solusi terbaik untuk secepatnya bisa dioperasionalkan,"bebernya.

Kemudian, ia mengatakan saat ini sampah yang dihasilkan di kota Muara Enim saja sekitar 70 ton perhari. Namun dengan beroperasinya mesin tersebut setelah dipilah-pilah hanya akan masuk ke mesin pemusnah sekitar 10 ton dan akhirnya akan menjadi residu sekitar 10 kg.

"Dengan adanya mesin tersebut bisa menimbulkan kehidupan bagi 80 pemulung. Selain itu dengan adanya mesin tersebut bisa menghemat BBM Solar sekitar 5000 liter untuk empat alat berat pertahun sebab alat berat tersebut hampir tidak lagi dioperasikan hanya pada waktu-waktu tertentu saja digunakan. Saya minta pengoperasian mesin tersebut jangan lagi ditunda-tunda," harapnya.

Sementara, VP Sustainability PTBA Hartono bahwa pihaknya hanya sebagai penyedia mesin pemusnah sampah sesuai yang diminta oleh Pemkab Muara Enim untuk mengatasi permasalahan sampah.

Namun ternyata meski mesin sudah ada ternyata ada permasalahan lain terutama operator, padahal operator tersebut masih merupakan tanggungjawab perusahaan penyedia mesin tersebut.

"Karena keberadaan mesin ini sudah cukup lama, maka pihaknya meminta untuk segera diserahterimakan ke Pemkab Muara Enim untuk bisa secepatnya digunakan. Kita serahkan dulu, nanti urusan lain kita akan lihat sambil mencari solusi yang terbaik,"tuturnya.

Halaman:

Editor: TSA

Tags

Terkini

X