Lahat, Detik Sumsel — Guna mempercepat penyusunan program kedaruratan Limbah B3 (bahan, berbahaya, beracun) skala kabupaten. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bidang Peningkatan Kapasitas dan Limbah B3, terus gencar lakukan inpentarisasi data ke tiap perusahaan tambang di Kabupaten Lahat.
Kali ini giliran PT Bukit Asam yang dilakukan monitoring. Hasil yang didapat cukup memuaskan, bukan sekedar hanya alat kedaruratan yang lengkap, PT Bukit Asam bahkan sudah memiliki skema hal yang harus dilakukan jika terjadi hal tidak diinginkan.
“Kita akui sepanjang monitoring ini PT Bukit Asam yang terlengkap. Mereka bahkan sudah ada skenario drill tanggap darurat. Rencananya seluruh perusahaan tambang dan perkebunan akan kita dorong seperti ini semua,” kata Kepala DLH Lahat, Ir Agus Salman, melalui Kasi LB3, M Khairul, Selasa (3/11).
Namun menurut Khairul, inpentarisasi bukan hanya dibutuhkan jika terjadi hal darurat dibperusahaan, sehingga bisa membuat lingkungan sekitar tercemar. Nantinya data dari inpentarisasi ini bisa dimaksimalkan Pemkab Lahat sebagai kekuatan jika terjadi bencana. Baik bencana alam maupun kebakaran.
“Setelah mendata dilakukan analisis melibatkan seluruh pihak perusahaan dan Pemkab Lahat. Nanti akan ditentukan instrumen menanggulangi keadaan darurat di masyarakat, disana nanti tergambar. Aturan ini nanti ditetapkan sebagai kebijakan kabupaten, bisa melalui peraturan Bupati Lahat,” jelasnya. (heru).